Tentang GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD), juga dikenal sebagai penyakit asam lambung, adalah suatu kondisi dimana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi dan rasa tidak nyaman. GERD dapat disebabkan atau diperburuk oleh faktor-faktor seperti makanan dan minuman tertentu, obesitas, merokok, kehamilan, stres, dan obat-obatan tertentu. Gejala utama GERD termasuk mulas, rasa asam tidak enak di mulut, dan kesulitan menelan.
Beberapa kemungkinan penyebab dan faktor risiko penyakit asam lambung antara lain:
- Hernia hiatus: Ketika sebagian perut naik ke dada.
- Obesitas.
- Kehamilan.
- Pengosongan lambung tertunda.
- Merokok.
- Makan dalam porsi besar atau makan larut malam.
- Mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan berlemak atau pedas.
Untuk meredakan sakit maag dan naiknya asam lambung, Anda bisa mencoba perubahan gaya hidup berikut ini:
- Makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering.
- Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
- Temukan cara untuk bersantai, seperti teknik pengurangan stres atau yoga.
- Hindari makanan dan minuman pemicu.
- Jangan makan dalam waktu 3 atau 4 jam sebelum tidur.
- Jangan memakai pakaian ketat di pinggang Anda.
- Jangan merokok.
Jika gejala GERD berlanjut atau memburuk, penting untuk mencari nasihat medis dari ahli kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat. Pilihan pengobatan mungkin melibatkan pengobatan, perubahan pola makan, dan penyesuaian gaya hidup. Dalam situasi tertentu, pembedahan mungkin diperlukan untuk meredakan gejala.
Diet untuk GERD
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi jangka panjang yang dapat dikendalikan melalui penyesuaian pola makan. Tujuannya adalah untuk membentuk pola makan yang terdiri dari beragam makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran, protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Jika Anda curiga makanan tertentu dapat memicu atau memperburuk gejala GERD Anda, pertimbangkan untuk membuat catatan harian selama satu minggu. Meskipun tidak ada “diet GERD” yang pasti, makanan berikut dapat membantu meringankan atau mencegah gejala:
- Buah-buahan non-jeruk seperti pisang, melon, apel, dan pir
- Sayuran, namun hindari atau kurangi saus atau topping yang tinggi lemak atau bahan pengiritasi lainnya seperti tomat atau bawang bombay
- Protein tanpa lemak seperti telur, daging tanpa lemak yang dipanggang, direbus, dipanggang, atau dipanggang
- Biji-bijian utuh seperti oatmeal, roti gandum utuh, nasi, dan couscous
- Lemak tak jenuh dari tumbuhan dan ikan seperti minyak zaitun, wijen, kanola, bunga matahari, dan safflower, alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian, kedelai, dan ikan berlemak seperti salmon dan trout
Dianjurkan juga untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan lebih sering, menghindari makanan dan minuman pemicu, menahan diri dari makan dalam waktu 3 atau 4 jam sebelum tidur, menghindari penggunaan pakaian ketat di pinggang, dan berhenti merokok. Menyimpan catatan harian makanan dapat membantu mengidentifikasi makanan dan minuman tertentu yang memicu gejala GERD, dan dokter atau ahli gizi dapat memberikan panduan mengenai pilihan makanan.
Beberapa Makanan yang Harus Dihindari Saat Menjalani Diet Gerd
Saat menjalankan diet GERD, sangat penting untuk menghindari makanan dan minuman tertentu yang dapat memicu atau memperburuk gejala. Berikut beberapa makanan yang harus dihindari saat menjalani diet GERD:
- Buah jeruk dan jus, seperti jeruk, lemon, dan nanas
- Makanan berbahan dasar tomat, termasuk saus tomat dan saus tomat
- Makanan pedas
- Mint, termasuk peppermint atau spearmint
- Alkohol, kopi, dan teh
- Minuman berkarbonasi
- Makanan tinggi lemak, seperti kentang goreng, bawang bombay goreng, keripik kentang, dan keju
- Cokelat
- Daging berlemak
- Gorengan
- Makanan yang banyak diproses
- Beberapa obat, seperti aspirin, bifosfonat, dan antasida tertentu
Memperhatikan gejala individu Anda dan hanya mengonsumsi minuman dan makanan yang dapat Anda toleransi dengan baik sangatlah penting. Ingatlah bahwa pemicunya bisa berbeda-beda pada setiap orang, jadi penting untuk mengidentifikasi pemicu spesifik Anda dan menghindarinya agar dapat mengelola gejala GERD Anda secara efektif.
Beberapa Sumber Protein Alternatif untuk Diet Gerd
Beberapa sumber protein alternatif untuk diet GERD antara lain:
- Protein tanpa lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, makanan laut, dan kalkun tanpa kulit.
- Kacang dan lentil.
- Telur, dengan fokus pada putihnya dibandingkan kuning telurnya, karena kuning telur kaya akan lemak, yang dapat memicu gejala GERD.
- Protein nabati seperti tahu dan tempe.
Saat memasak protein, disarankan untuk menggunakan metode rendah lemak seperti memanggang, memanggang, atau merebus daripada menggoreng. Sumber protein ini dapat memberikan nutrisi penting sekaligus mengurangi kemungkinan memburuknya gejala GERD.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda....