Siapakah Stakeholder dalam Bisnis Perhotelan



Tentang Stakeholder (Pemangku Kepentingan) Industri Perhotelan


Pemangku kepentingan dalam industri perhotelan adalah individu atau organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap industri tersebut. Mereka dapat terlibat langsung, seperti pemilik, investor, operator hotel, perusahaan manajemen, konsultan, pengacara, arsitek, perusahaan konstruksi, pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan lembaga pemerintah. Mereka juga dapat terlibat secara tidak langsung, seperti komunitas lokal atau kelompok lingkungan hidup. Pemangku kepentingan industri perhotelan meliputi wisatawan, karyawan, pelanggan, tamu, pemasok, komunitas lokal, lingkungan, otoritas pengatur, dan komunitas secara keseluruhan. Tiga pemangku kepentingan utama dalam investasi hotel adalah pemilik, merek, dan operator.



Peran Pemangku Kepentingan dalam Industri Perhotelan


Pemangku kepentingan di industri perhotelan memainkan berbagai peran yang berkontribusi terhadap keberhasilan dan keberlanjutan industri. Beberapa peran kunci pemangku kepentingan meliputi:

1. Owners/Investors

Mereka menawarkan pendanaan dan sumber daya untuk membangun dan mempertahankan bisnis perhotelan. Mereka bertanggung jawab untuk menentukan arah dan strategi bisnis secara keseluruhan.

2. International Hotel Operators

Perusahaan-perusahaan ini bertanggung jawab untuk mengelola dan mengoperasikan hotel atas nama pemilik dan investor. Mereka membawa keahlian mereka dalam pemasaran, penjualan, dan efisiensi operasional ke dalam bisnis.

3. White Label Management Companies

Perusahaan-perusahaan ini menawarkan layanan manajemen ke hotel, membantu operasi sehari-hari, pemasaran, dan manajemen keuangan.

4. Consultants

Mereka memberikan saran dan panduan di berbagai bidang industri perhotelan, termasuk strategi, pemasaran, dan operasi.

5. Lawyers and Architects

Mereka menawarkan layanan hukum dan arsitektur untuk memastikan bahwa bisnis mematuhi peraturan dan menciptakan lingkungan yang aman dan fungsional.

6. Employees

Mereka berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis perhotelan dengan memberikan layanan kepada tamu, menjaga properti, dan membina lingkungan kerja yang positif.

7. Tourists

Wisatawan adalah penggerak utama industri perhotelan. Mereka memilih destinasi dan bisnis berdasarkan preferensi dan pengalaman mereka, yang sangat mempengaruhi reputasi dan pertumbuhan industri.

8. Suppliers

Mereka menawarkan makanan, minuman, dan barang penting lainnya untuk industri perhotelan.

9. Local Communities

Komunitas lokal memainkan peran penting dalam keberhasilan bisnis perhotelan. Mereka memberikan dukungan, sumber daya, dan konteks budaya yang berharga. Selain itu, mereka dapat membantu memastikan bahwa industri beroperasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

10. Government Agencies

Mereka mengatur industri perhotelan, menegakkan hukum, dan memberikan dukungan melalui insentif dan kebijakan.

11. Environmental Groups

Mereka mempromosikan kelestarian lingkungan dan praktik bertanggung jawab dalam industri perhotelan, yang memengaruhi keputusan bisnis dan pilihan konsumen.


Dengan memahami dan melibatkan para pemangku kepentingan ini, industri perhotelan dapat menjamin peningkatan pengambilan keputusan, peningkatan kerja sama dan kolaborasi, pengurangan konflik, dan peningkatan dukungan terhadap inisiatif perhotelan.



Beberapa Praktik Terbaik Stakeholders Engagement di Industri Perhotelan


Beberapa praktik terbaik untuk keterlibatan pemangku kepentingan di industri perhotelan meliputi:

1. Identifying and understanding stakeholders

Hal ini memerlukan identifikasi berbagai pemangku kepentingan dalam industri dan memahami kebutuhan, harapan, dan preferensi mereka.

2. Tailoring communication and service

Dengan memahami pemangku kepentingan, bisnis dapat menyesuaikan komunikasi dan layanan mereka agar selaras dengan kepentingan dan nilai spesifik mereka. Hal ini, pada gilirannya, meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.

3. Using stakeholder engagement tools and platforms

Kami menggunakan berbagai alat dan platform untuk meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk survei, kelompok fokus, pertemuan rutin, dan dewan penasihat.

4. Involving employees

Penting untuk memberikan penghargaan dan penghargaan kepada karyawan atas upaya mereka dalam terlibat dalam pekerjaan mereka dan mempromosikan budaya kerja tim dan kolaborasi.

5. Demonstrating commitment to the community

Kami secara aktif terlibat dengan komunitas lokal melalui kemitraan, inisiatif amal, dan program tanggung jawab sosial untuk membangun hubungan yang kuat dan meningkatkan reputasi kami.

6. Building trust through communication

Untuk membangun dan memelihara kepercayaan, penting bagi bisnis perhotelan untuk berkomunikasi secara sering, transparan, dan empati dengan para pemangku kepentingan, terutama selama krisis. 


Dengan mengikuti praktik terbaik ini, bisnis dapat terlibat secara efektif dengan pemangku kepentingan, mengembangkan hubungan yang kuat, dan meningkatkan pengalaman pelanggan dan reputasi industri secara keseluruhan.


Alat dan Platform yangBisa Digunakan dalam Stakeholders Engagement


Bisnis perhotelan dapat memanfaatkan alat dan platform keterlibatan pemangku kepentingan untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan mereka. Beberapa contoh alat dan platform ini meliputi:

1. Customer Relationship Management (CRM) software

Perangkat lunak ini mampu menyimpan dan menganalisis data pemangku kepentingan, mengirimkan pesan dan penawaran yang dipersonalisasi, serta melacak interaksi pelanggan.

2. Online platforms

Platform ini berguna untuk membuat dan berbagi konten menarik, seperti video, infografis, atau cerita, untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan.

3. Surveys

Survei adalah alat yang berguna untuk mengumpulkan umpan balik dari pemangku kepentingan mengenai berbagai aspek bisnis, termasuk layanan pelanggan, kualitas produk, dan kepuasan secara keseluruhan.

4. Focus groups

Kelompok fokus adalah alat yang berharga untuk mengumpulkan umpan balik terperinci dari para pemangku kepentingan mengenai topik atau isu tertentu.

5. Regular meetings

Pertemuan rutin dengan pemangku kepentingan merupakan kesempatan berharga untuk mendiskusikan kinerja bisnis, mengatasi permasalahan, dan mengumpulkan umpan balik.

6. Advisory boards

Dewan penasihat berguna untuk memperoleh masukan dan saran dari pemangku kepentingan mengenai strategi bisnis dan pengambilan keputusan.


Dengan memanfaatkan alat dan platform ini, bisnis perhotelan dapat terlibat secara efektif dengan para pemangku kepentingan, mengumpulkan umpan balik, dan menyesuaikan komunikasi dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan.

Komentar