Sejarah Adanya Wisuda di Perguruan Tinggi


Upacara wisuda memiliki sejarah yang kaya yang dapat ditelusuri kembali ke abad ke-12 ketika universitas pertama di Eropa didirikan. Berikut beberapa fakta menarik tentang sejarah wisuda:

1. Pada masa itu, bahasa Latin merupakan bahasa yang digunakan untuk keperluan akademis. Universitas mengacu pada serikat atau persatuan master (MA) yang memiliki izin untuk mengajar. Istilah "derajat" dan "lulusan" keduanya berasal dari kata "gradus", yang berarti "langkah". Langkah pertama adalah memperoleh izin masuk ke gelar sarjana, diikuti dengan langkah kedua menjadi master, yang memberikan izin masuk ke universitas.

2. Tradisi mengenakan topi dan gaun, yang secara resmi dikenal sebagai pakaian akademis, dapat ditelusuri kembali ke universitas-universitas abad pertengahan di Eropa. Pada masa itu, banyak ulama yang menjadi ulama atau belajar menjadi ulama. Karena pemanas yang tidak memadai di universitas-universitas asli Abad Pertengahan, para sarjana mengenakan gaun panjang dengan kerudung agar tetap hangat. Karena sebagian besar mahasiswa ini juga adalah ulama, mereka sering kali mengenakan jubah ulama.

3. Tradisi menerima ijazah pada saat wisuda berasal dari Abad Pertengahan, ketika Gereja memberikan sertifikat perkamen untuk mengukuhkan penganugerahan jabatan keagamaan. Praktik ini kemudian diadopsi oleh universitas-universitas, yang mulai memberikan ijazah sebagai bukti perolehan gelar.

4. Topi dan gaun wisuda berasal dari Inggris pada abad ke-13 dan ke-14, ketika universitas-universitas mulai bermunculan di seluruh Eropa. Pada akhir tahun 1800-an, warna-warna tertentu ditetapkan untuk mewakili berbagai bidang studi. Gaun tersebut memiliki dua tujuan: untuk melambangkan pemakainya sebagai seorang ulama dan untuk menunjukkan kedudukan agama mereka.

5. Tradisi kelulusan berbeda antar universitas yang mengikuti praktik budaya berbeda. Misalnya, di Swedia, sebagian besar universitas memiliki pendekatan berorientasi penelitian dan memberikan gelar sarjana, magister, dan doktor di semua disiplin ilmu. Universitas-universitas ini beroperasi di bawah Undang-undang Pendidikan Tinggi.

6. Upacara dan tradisi wisuda telah mengalami perubahan signifikan dalam satu abad terakhir. Saat ini, sebagian besar wisuda perguruan tinggi berlangsung di stadion dan arena besar untuk menampung banyak peserta. Sebaliknya, upacara-upacara pada tahun 1930-an tampak lebih sederhana, dengan penekanan pada doa dan doa syukur.

7. Lulusan sekolah menengah saat ini memiliki banyak pilihan, termasuk mendaftar di perguruan tinggi dan universitas. Beberapa nenek moyang kita memiliki pilihan serupa, seperti gelar khusus yang diperuntukkan bagi orang-orang yang mungkin tidak memiliki akses terhadap pendidikan di masa lalu.

8. Ketika panji-panji yang baru ditugaskan melemparkan topi taruna mereka ke udara untuk merayakan kelulusan di Akademi Angkatan Laut AS pada tahun 1912, hal itu sudah menjadi kebiasaan.

9. Lulusan Gereja Kristus katedral/perguruan tinggi Universitas Oxford sebagian besar bertanggung jawab atas pendirian Universitas Canterbury pada tahun 1873, dan upacara Canterbury menghormati tradisi ini. Pakaian sehari-hari staf universitas pada Abad Pertengahan, yang juga dipengaruhi oleh pakaian yang dikenakan oleh pendeta abad pertengahan, memunculkan gaun dan kerudung yang menjadi ciri pakaian akademis saat ini.


Bagaimana dengan di Indonesia?

Informasi mengenai sejarah kelulusan universitas di Indonesia dalam hasil pencarian masih terbatas. Namun demikian, kita dapat menemukan beberapa informasi tentang sejarah pendidikan tinggi di Indonesia yang dapat membantu kita memahami latar belakang upacara wisuda.

1. Pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan sekolah untuk melatih para asisten medis pada tahun 1851, di sinilah Universitas Indonesia (UI) bermula. Menurut Majalah Globe Asia 2008, UI merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia dan dianggap sebagai yang terbaik di negeri ini.

2. Pendidikan tinggi modern di Indonesia menjadi bagian penting dari upaya revolusioner untuk mengakhiri penindasan Belanda dan Jepang segera setelah perang. Dengan bantuan luar negeri yang hanya sedikit, sistem pendidikan tinggi terus berkembang.

3. Di Indonesia, terdapat empat jenis lembaga pendidikan tinggi: universitas, politeknik, dan akademi. Beberapa di antaranya didanai swasta, beberapa dikelola negara, dan beberapa lagi memiliki afiliasi keagamaan.

4. Pada upacara resmi yang diadakan di Hotel Fairmont di Jakarta, di hadapan keluarga mereka, pejabat terpilih, perwakilan bisnis, dan staf senior Monash, gelar Magister Kebijakan dan Manajemen Publik serta Magister Inovasi Bisnis diberikan kepada mereka oleh Universitas. Sejarah juga dibuat oleh lulusan pertama program Magister Inovasi Bisnis dan Ilmu Data Monash University Indonesia.


Kesimpulannya, hasil penelusuran tersebut belum memberikan dokumentasi yang cukup mengenai sejarah kelulusan perguruan tinggi di Indonesia. Namun demikian, kita masih dapat mengumpulkan beberapa informasi tentang sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, yang dapat membantu kita memahami konteks upacara wisuda.

Komentar